Nama : Rizki Priyangga
Kelas : 2DB07
NPM : 36111353
SISTEM PENUNJANG
KEPUTUSAN
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision
Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an
oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem.
Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk
membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada
suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan
keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan 10 difinisi mengenai Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support
Sistem yang dikembangkan oleh beberapa ahli.
10 pendapat tentang pengertian sistem pendukung keputusan:
10 pendapat tentang pengertian sistem pendukung keputusan:
1. Little (1970)
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.
2. Alter (1990) membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal :
SPK
Penggunaan :Aktif
Pengguna :Manajemen
Tujuan :Efektifitas
Time horizon :Sekarang dan masa depan
Kelebihan : Fleksibilitas
PDE
Penggunaan : Pasif
Pengguna : Operator/Pegawai
Tujuan : Efisiensi Mekanis
Time horizon :Masa Lalu
Kelebihan :Konsistensi
3. Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.
4. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
5. Hick (1993)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
6. Man dan Watson
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.
7. Moore and Chang
Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Sistem pendukung keputusan adalah sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya.
2. Alter (1990) membuat definisi sistem pendukung keputusan dengan memabandingkannya dengan sebuah sistem pemrosesan data elektronik (PDE) / Electronic Data Processing tradisional dalam 5 hal :
SPK
Penggunaan :Aktif
Pengguna :Manajemen
Tujuan :Efektifitas
Time horizon :Sekarang dan masa depan
Kelebihan : Fleksibilitas
PDE
Penggunaan : Pasif
Pengguna : Operator/Pegawai
Tujuan : Efisiensi Mekanis
Time horizon :Masa Lalu
Kelebihan :Konsistensi
3. Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem.
4. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah (problem processing) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
5. Hick (1993)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi.
6. Man dan Watson
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.
7. Moore and Chang
Sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
8. Bonczek (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah.
9. Turban & Aronson (1998)
Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.
10. Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang terdiri atas komponen-komponen antara lain komponen sistem bahasa (language), komponen sistem pengetahuan (knowledge) dan komponen sistem pemrosesan masalah.
9. Turban & Aronson (1998)
Sistem penunjang keputusan sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta menggantikan posisi dan peran manajer.
10. Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
Tujuan
·
Memberikan dukungan untuk pembuatan
keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
·
Memberikan dukungan pembuatan
keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar
tingkat.
·
Meningkatkan efektifitas manajer
dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.
Karakteristik
SPK
·
Adaptability
·
Flexibility
·
User friendly
·
Support Intelligence, design, choice
·
Effectiveness
Tiga
Tingkat Teknologi SPK
1. Spesific DSS
Merupakan hardware/software yang
memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitis
terhadap suatu masalah tertentu.
2. DSS Generator
Suatu paket hardware/software yang
mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS
3. DSS Tools
Hardware /software yang membantu
pembuatan specific DSS/Generator DSS
Manfaat
SPK
·
Meningkatkan jumlah alternatif yang
dipilih
·
Pemahaman yang lebih baik tentang
bisnis
·
Respon yang cepat terhadap situasi
yang tidak diharapkan.
·
Kontrol yang lebih baik
Komponen
Arsitektur SPK
1. Komponen Data
·
Sumber data
·
Kontribusi vendor
2. Komponen Dialog
·
Knowledge Base
·
Bahasa Tindakan
·
Bahasa Representasi
3. Komponen Model
·
Model Optimasi
·
Model Deskriptif
·
Model Probabilistik
·
Model Deterministik
Perbedaan
SIM, SPK, EDP
1.
SIM
·
Fokus pada pengorganisasian
informasi dari perusahaan
·
Alur informasi terstruktur
·
Aktifitas : tanya jawab &
penyusunan laporan
2.
SPK
·
Mengkhususkan pada pengambilan dari
pada manajer tingkat atas.
·
Menekankan pada fleksibilitas,
adaptibilitas dan mampu memberi respon dengan cepat.
·
User memiliki kontrol penuh dalam
berinteraksi
Sistem ERP adalah
sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung
transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan.
Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu,
material dan kapasitas. Konsep dari sistem ERP dapat diilustrasikan sebagai
berikut :
Sistem ERP dibagi
atas beberapa sub-Sistem yaitu Sistem Financial, Sistem Distribusi, Sistem
Manufaktur, dan Sistem Human Resource. Contoh sistem ERP komersial antara lain:
SAP, Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft dan JD.Edwards.
Untuk mengetahui bagaimana Sistem ERP dapat
membantu Sistem operasi bisnis kita, mari kita perhatikan suatu kasus kecil
seperti di bawah ini:
Katakanlah kita
menerima order untuk 100 unit Produk A. Sistem ERP akan membantu kita
menghitung jumlah barang yang dapat diproduksi berdasarkan segala keterbatasan
sumber daya yang ada saat ini. Apabila sumber daya tersebut tidak mencukupi,
Sistem ERP dapat menghitung berapa lagi sumberdaya yang diperlukan, sekaligus
membantu kita dalam proses pengadaannya. Ketika hendak mendistribusikan hasil
produksi, Sistem ERP juga dapat menentukan cara pemuatan dan pengangkutan yang
optimal kepada tujuan yang ditentukan pelanggan. Dalam proses ini, tentunya
segala aspek yang berhubungan dengan keuangan akan tercatat dalam Sistem ERP
tersebut termasuk menghitung berapa biaya produksi dari 100 unit tersebut.
Dapat kita lihat bahwa data atau transaksi
yang dicatat pada satu fungsi/bagian sering digunakan oleh fungsi/bagian yang
lain. Misalnya daftar produk bisa dipakai oleh bagian pembelian, bagian
perbekalan, bagian produksi, bagian gudang, bagian pengangkutan, bagian
keuangan dan sebagainya. Oleh karena itu, unsur ‘integrasi’ itu
sangat penting dan merupakan tantangan besar bagi vendor-vendor Sistem ERP.Pada prinsipnya, dengan Sistem ERP sebuah industri dapat dijalankan secara optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien seperti biaya inventory (slow moving part, dll.), biaya kerugian akibat ‘machine fault‘ dll. Di negara-negara maju yang sudah didukung oleh infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan konsep JIT (Just-In-Time). Di sini, segala sumberdaya untuk produksi benar-benar disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving). Termasuk juga penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan (service) untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar