Arsip Blog

Kamis, 11 Oktober 2012

Sistem informasi manajemen


NAMA   : RIZKI PRIYANGGA
KELAS : 2DB07
NPM     : 36111353


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

INTI Change
Persaingan global pada saat ini menuntut kami untuk terus berkembang dan bersaing diantara kompetitor lainnya. Perusahaan juga dituntut untuk dinamis, merespon kondisi pasar dengan cepat, dan meningkatkan kinerja mereka untuk bertahan ditengah-tengah perkembangan jaman. 
Perubahan adalah suatu proses pembelajaran,menggantikan yang lama dengan yang baru. Perubahan harus direncanakan dan dikelola (managing planned change) jika dimanfaatkan sebagai alat pengembangan perusahaan.
Titik awal adalah adanya kesadaran untuk melakukan perubahan (change awareness), yang harus disuntikkan ke segenap jajaran kunci organisasi melalui sebuah change awareness program. Tanpa kesadaran ini programChange management akan menciptakan visi yang jelas dan terfokus, yang akan menuntun arah perubahan ke arah yang tepat. Change management berlangsung dalam tiga tahap :
  • Tahap pertama adalah PERSIAPANperubahan, kami melakukan evaluasi mendalam mengenai kondisi internal dan eksternal. Agar melihat permasalahan secara objektif untuk menentukan arah perubahan, mengembangkan strategi perubahan,serta kerangka kerja pelaksanaan aktivitas perubahan.
  • Tahap kedua adalah IMPLEMENTASI, yang harus disertai kemantapan dan kecepatan untuk mendorong dimulainya aktivitas perubahan.Aktivitas perubahan berlangsung dalam situasi dan kondisi yang juga berubah, sehingga dibutuhkan kecepatan dan fleksibilitas dalam derajat tertentu. Perusahaan perlu menyeimbangkan antara fokus pada hal-hal yang bersifat teknis dengan budaya perusahaan.
  • Tahap yang terakhir adalah PENGELOLAAN HASILperubahan. Bagaimana mempersiapkan seluruh sumber daya perusahaan untuk memanfaatkan hasil perubahan bukanlah suatu pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Elemen utama yang juga diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan mengelola masa pasca perubahan adalah Trust.
Ketiga tahap dalam proses perubahan terkait erat dan keberhasilan proses perubahan memerlukan hasil optimal dari ketiga tahap secara keseluruhan
Bagaimana ??                                                                                          
Program transformasi PT INTI sendiri adalah sebuah program yang menyeluruh. Mulai dari pengembangan portofolio bisnis perusahaan, perubahan mekanisme dan cara kerja seperti proses bisnis yang lebih inovatif dan proaktif, perubahan infrastruktur dan aplikasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi, serta tentunya perubahan budaya perusahaan agar setiap diri kita bisa menjadi lebih efisien dan produktif.
Dengan mempertimbangkan hal  di atas, maka perubahan di perusahaan  yang paling mendasar adalah :
1. Mempersiapkan People agar  mau dan mampu berubahartinya meningkatkan pemahaman karyawan akan pentingnya perubahan    dan meningkatkan wawasan, pola pikir karyawan  melalui INTI Academy,
2. Membangun  sistem informasi untuk menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam proses bisnis perusahaan. Pengintergrasian dan efisiensi sistem informasi ini membantu perusahaan untuk berespon secara cepat pada kondisi pasar dan pembangunan ini dilaksanakan melalui SAP.
1. INTI Academy
http://www.inti.co.id/image/image_gallery?uuid=18264e4f-e29f-47b8-a1f7-d52f7a0f4e06&groupId=10157&t=1328142063421
Yaitu program pelatihan, bekerja sama dengan Markplus Institute of Marketing. Pelatihan ini memiliki tiga program:
1. Intrapreneurial Leadership Program, bagi para pejabat struktural. Program ini bertujuan untuk membentuk jiwa kepemimpinan yang adaptif terhadap perubahan di level manajemen perusahaan.
2. Intrapreneurial Executive Program,bagi para karyawan non-struktural. Program ini bertujuan untuk membentuk paradigma karyawan yang adaptif terhadap perubahan perusahaan.
3. Creative Entrepreneurship Program, bagi para karyawan di atas usia 50 tahun. Program ini bertujuan untuk membangun semangat kewirausahaan sebagai persiapan menghadapi perubahan di masa depan.
Program  ini dirancang sebagai pola peningkatan wawasan karyawan, penghargaan atas pemahaman karyawan terhadap materi yang diberikan dan diakhiri dengan keyakinan bahwa karyawan yang telah mengikuti INTI Academy adalah :
"Karyawan yang memiliki sikap positif terhadap perubahan dan siap untuk melakukan program perubahan termasuk siap pula untuk menggunakan sistem informasi baru yang dipilih perusahaan untuk mencapai keberhasilan bersama"
2. SAP as Platform For Growth
Bagaimana cara meningkatkan kinerja perusahaan secara menyeluruh? Jawab untuk pertanyaan  ini adalah kita harus membangun 'platform for growth" atau dasar untuk tumbuh dan berkembang. . Apakah yang menjadi dasar suatu perusahaan untuk berkembang? Dasar suatu perusahaan untuk berkembang adalah pengintergrasian dan peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam proses bisnis perusahaan. Pengintergrasian dan efisiensi sistem informasi ini membantu perusahaan untuk berespon secara cepat pada kondisi pasar. Ini disebabkan oleh salah satu keuntungan dari pengintergrasian sistem informasi yaitu ketepatan dan kecepatan laporan mengenai kondisi perusahaan pada suatu waktu sehingga dapat memudahkan pengambilan keputusan oleh manajemen, yang nantinya akan mempengaruhi pembentukan strategi-strategi bisnis yang menjadi pendorong kemajuan perusahaan.
http://www.inti.co.id/image/image_gallery?uuid=fee6a641-f87d-4b29-bff0-4c0080ac8aec&groupId=10157&t=1325083990849
Salah satu konsep yang cukup terkenal untuk mengintergrasikan seluruh proses yang memiliki akuntabilitas cukup tinggi adalah ERP. ERP atau Enterprise Resource Planning kini tidak hanya sebagai intergrator yang bermanfaat bagi internal perusahaan, namun telah berkembang menjadi pra-syarat dasar untuk memasuki pasar internasional. ERP merupakan sebuah framework dari transaksi perusahaan yang menghubungkan proses pemesanan barang, manajemen inventarisasi dan kontrol, perencanaan distribusi dan produksi, dan keuangan. ERP bekerja sebagai kekuatan lintas fungsional perusahaan yang mengintegrasikan berbagai proses bisnis internal dan sistem informasi termasuk manufacturing, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia dari sebuah perusahaan. Kunci terpenting dari sistem ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu aplikasi ke dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi
http://www.inti.co.id/image/image_gallery?uuid=fa3caaff-cbac-4c05-92f4-a6c2be57b7c3&groupId=10157&t=1325084003298
Salah satu software ERP yang tengah merajai bisnis pasar internasional saat ini adalah SAP. SAP merupakan singkatan dari bahasa Jerman yaitu Systeme, Andwendungen, Produkte in der Datenverarbeitung atau dalam bahasa Inggris menjadi System, Application and Product in Data Processing. Ditahun 2002 saja, tercatat lebih dari 44500 instalasi, di lebih dari 17500 customer, di 120 negara diseluruh dunia. Oleh karena itu, dengan menggunakan SAP, kita telah menjadi salah satu dari ribuan perusahaan internasional pengguna SAP.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN dan SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Sistem adalah sekumpulan elemen yang masing-masing memiliki fungsi masing-masing dan secara bersama-sama mencapai tujuan sistem itu. Mobil merupakan sebuah sistem, karena di dalamnya banyak elemen yang memiliki fungsi masing-masing, seperti setir untuk kendali, rem untuk memberhentikan, gas untuk menjalankan, radiator untuk pendingin, dan sebagainya, yang secara bersama-sama mencapai tujuan dari mobil yaitu sebagai alat transportasi.

Begitu juga di perusahaan, ada bagian pemasaran, ada bagian produksi, ada bagian pembukuan, dan sebagainya yang kesemuanya bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan itu, misalkan mendapatkan keuntungan finansial. Di setiap bagian di perusahaan tentu memiliki data dan informasi. Agar bermanfaat, data dan informasi tersebut dikelola (manajemen) guna menopang kebutuhan para manajer dalam mengendalikan perusahaannya.

Manajer tingkat atas (top management) memiliki jenis keputusan yang bersifat strategis, manajer tingkat menengah (middle management) memiliki keputusan yang bersifat taktis, dan manajer tingkat bawah (lower management) memiliki keputusan yang bersifat operasional, semuanya membutuhkan data dan informasi.

Informasi yang baik adalah informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya, baik pada kelengkapan materinya, waktu pemberian informasinya, keakuratan datanya, dan sebagainya. Misalkan saja, manajer pemasaran membutuhkan informasi mengenai kondisi pasar, kondisi pesaing, kondisi ekonomi makro, kekuatan perusahaan, kemampuan finansial perusahaan, dan sebagainya.

Agar informasi dapat dilakukan secara cepat dan akurat, maka pada masa kini, tak ada pilihan lain selain memanfaatkan komputer yang di dalamnya dibentuk sistem basis data. SIM adalah kerjasama yang harmonis antara manusia dan mesin (komputer). Sedapat mungkin semua alat-alat kantor dibuat berangkaian dengan komputer (office automation), misalkan pemanfaatan e-mail, tele- conference, e-voice, internet, facs, dan sebagainya.

Ketersediaan informasi dan kecepatan mendapatkan informasi merupakan “senjata” yang ampuh dalam memenangkan persaingan global dewasa ini. Dengan semakin sibuknya para manajer, jadwal kegiatan begitu ketat, menjadikan mereka tidak sempat lagi membaca laporan yang bertumpuk dari setiap bagian di perusahaannya. Karenanya diperlukan suatu cara yang kini disebut dengan decision support system, (DSS) yaitu sistem komputer yang dapat membantu para manajer untuk mengambil keputusan yang relatif tepat dan cepat.

Para manajer (user) tidak perlu lagi membaca laporan yang bertumpuk, tetapi cukup tinggal meng-“klik” saja, maka data dan informasi muncul di komputernya dalam sekejap. Data dan informasi juga bukan lagi sekadar teks melainkan berupa grafik, animasi dan suara yang akan lebih cepat dicernanya.

Namun demikian, tidak semua manajer “pandai” memakai komputer atau membaca informasi yang diberikan oleh komputer, karena mungkin saja latar belakang pendidikan mereka tidak memungkinkan. Karenanya manajer memerlukan seorang perantara (intermediator) untuk mengoperasikan komputer atau “menterjemahkan” laporan komputer.

Orang yang bertugas merancang konfigurasi DSS disebut DSS builder atau fasilitator antara kebutuhan informasi yang akan dihasilkan dengan sistem teknologi yang digunakannya. Ia harus memiliki kapabilitas dan menguasai masalah (mengetahui kebutuhan informasi) sehingga interaksi antara user dan sistem dapat dijalankan dengan baik.

DSS builder dibantu oleh technical supporter yang mensuport kebutuhan data baru atau model analisis baru, atau apa saja yang diperlukan sistem untuk menunjang kebutuhan akan informasi dari user.

Technical supporter dibantu lagi oleh toolsmith, yang bertugas untuk mengembangkan teknologi baru, bahasa pemrograman baru, hardware dan software baru, meningkatkan efisiensi dan keterkaitan di antara sub-sub sistem di dalamnya.

Dalam DSS, data dikumpulkan ke dalam sebuah database dan diorganisasikan oleh database management software (DBMS), dan model penyampaian informasinya dikumpulkan ke dalam model base dan diorganisasikan oleh model base management software (MBMS). Keduanya diorganisasi oleh dialogue generation and management software (DGMS) yang bermanfaat sebagai interface antara user dan sistem.

Definisi Sistem Informasi Manajemen

       Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber.

informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar